Di keheningan malam, merenung memikirkan apa yang ingin diungkapkan bapak kepada diri ini. menerawang menyusuri waktu...memang sejak menjadi ketua OSIS hampir-hampir tidak kenal waktu dalam beraktivitas, pulang sekolah masih disekretariat OSIS, malam kadang merencanakan kegiatan-kegiatan OSIS yang akan dilaksanakan. Praktis pulang ke rumah hanya ganti baju kemudian dengan motor honda 800 kesayangan langsung meluncur ke sekolah. Belum lagi mampir di Sekretariat IPM (ikatan pelajar Muhammadiyah) dan kajian di sebuah mushola kecil di dekat rumah seorang kawan.
Luar biasa, hasil nilai tengah semester cukup mengagumkan dari biasa ranking 10 besar langsung meluncur jauh menjadi sepuluh besar pula tetapi dari akhir.
Ini mungkin yang ingin bapak katakan kepada saya dengan memberi sebuah Jam Tangan, Manage Waktu!
Dalam kisah yang lain , Satu waktu yang masih berbekas hingga sekarang adalah kebiasaan bapak untuk mengajak kami mengunjungi masjid-masjid di purwokerto. Rasanya kedekatan dengan masjid tanpa terasa dipupuk oleh bapak kepada kami. Dan Alhamdulillah semua dari kami sangat dekat dengan masjid sampai saat ini.
Susah meniru 'ilmu hati' bapak untuk diterapkan saat ini, hedonisme dan gempuran ilmu kosmopolitan menjadikan hati menjadi jauh dari kepekaan. Sinetron yang mengajarkan "kejahatan" menjadi konsumsi harian seorang anak. Mungkin kalau seorang anak diberi jam tangan oleh bapaknya saat ini yang muncul adalah komentar " Kok jam ini pak yang dibeli?" harusnya khan yang biru yang style...yang ini dan itu. Yang muncul bukannya kenapa hadiah ini diberikan kepada kita....
lepas dari fenomena saat ini, sungguh, betul-betul terasa bagaimana "bahasa hati" bapak sangat berkesan dalam kalbu, bapak menjadi sangat luar biasa di kedalaman diri, luar biasa dalam mempengaruhi pola berpikir. Jika saat ini kadang ada yang memuji diri ketika "pikir" mengeluarkan ide-ide.....hati ini berkata, sebenarnya bapak yang dipuji buka diri ini. Karena bapak ada dalam diri ini....
Terima kasih pak pelajaran dari hati yang diberikan kepada kami....
3 komentar:
Ya Mas, Bapak mas Iwan memang orang yang baik. Saya masih ingat nasehat beliau agar jangan suka nonton film india. Semoga beliau sehat, sukses dunia akherat. amin
Tulisannya bagus mas. Tak undang ke forum FLP ya kapan2.
Mas Veru (veroetoejoeh)..
bapak penulis ini sudah pernah ngisi acara FLP juga loh yg kerjasama bareng dengan Rumca Zahra :D
dan pastinya sudah pernah ketemu langsung dengan sampeyan cuman blum saling kenal aja :D ... ga ingat yaaa.. coba tanya akhi dadang atau ukhti wulan atau ukhti arida :D klklk
- eRNIe -
http://simply-ernie.blogspot.com
Posting Komentar